Rabu, 01 Juni 2016

Spin & Swing

Aksis mekanis ditentukan pada awal gerakan (starting position), dan selama terjadi gerakan, aksis tersebut selalu memelihara hubungan konstan dengan tulang yang bergerak dan bergerak relatif terhadap tulang yang tidak bergerak. Berdasarkan tinjauan aksis mekanis ini, ada 2 macam gerakan tulang, yaitu Spin & Swing.
1. Spin adalah gerakan tulang berputar pada aksis mekanis (aksis mekanis diam). Apabila aksis mekanis dan aksis longitudinal dari tulang yang bergerak menjadi satu, misalnya pada sendi femorotibialis, gerakan spin adalah seperti apa yang secara tradisional kita sebut rotasi pada sendi. Apabila kedua aksis tersebut tidak menjadi satu seperti pada sendi panggul dan bahu, gerakan spin tidak selalu terjadi pada saat terjadi gerakan rotasi. Contoh: spin terjadi pada saat gerakan rotasi internal dan eksternal sendi bahu ketika humerus pada posisi 900 abduksi karena aksis mekanis dan aksis longitudinal humerus menjadi satu. Gerakan rotasi internal dan ekstrenal yang terjadi ketika lengan disamping badan tidak ternasuk spin (pada permukaan sendinya) karena aksis mekanis tidak menjadi satu dengan aksis longitudinal. 

2. Swing merepresentasikan semua gerakan yang tidak termasuk spin. Suatu gerakan dimana ujung aksis mekanis bergerak seolah-olah mengikuti garis lurus (pada permukaan sendi lawannya) disebut Pure Swing, dan apabila ujung aksis mekanis bergerak membentuk suatu arkus disebbut Impure Swing. Impure swing adalah swing yang disertai sedikit elemen spin atau rotasi sekitar aksis mekanis. Komponen rotasi yang selalu menyertai impure swing disebut Conjunct Rotation. Gerakan yang banyak terjadi pada persendian adalah gerakan impure swing, hal ini terjadi pada hamper semua gerakan dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian gerakan yang sering terjadi pada sendi melibatkan unsur conjunct rotation. Komponen rotasi ini walaupun secara kuantitatif sangat kecil tetapi peranannya sangat besar untuk kenormalan pergerakan sendi.  
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar